Berita

Rupiah Melemah, DPR Desak Pemerintah Lakukan Diplomasi Ekonomi

Paradigma.co.id – Konflik Iran dan Israel turut berdampak pada nilai tukar rupiah. Kini, rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) tembus Rp16.200. Teranyar, Menteri BUMN Erick Tohir meminta semua BUMN antisipasi gejolak ekonomi imbas konflik global.

Merespons hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI F-Nasdem Martin Manurung, menilai bahwa saat ini yang paling penting adalah diplomasi ekonomi.

“Diplomasi ekonomi ini baik menteri luar negeri maupun menteri-menteri yang di sektor ekonomi itu harus aktif melakukan diplomasi ekonomi ke berbagai negara yang kita punya hubungan perdagangan baik kita mengekspor maupun kita mengimpor. Toh sama-sama membutuhkan juga,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.

Bagi Martin, solusinya bukan menumpuk atau memborong dollar, BUMN juga tak mungkin diserahkan tanggung jawab menstabilkan rupiah.

“Itu kan kerjaan BI. Jadi, jangan gegara kebutuhan menstabilkan rupiah, BUMN-nya kemudian jadi korban juga. Karena mereka kan butuh bahan baku dan segala macam, yang mungkin dibeli dengan dollar kan. Kalau nilainya naik terus atau tidak bisa stabil dalam waktu dekat kan berpengaruh juga ke kondisi keuangan BUMN-nya,” ujarnya.

Lebih lanjut, menyikapi situasi saat ini, Martin memandang pemerintah perlu segera aktif melakukan diplomasi ekonomi. Kementerian Luar Negeri bergandengan tangan dengan kementerian terkait dan menjalankan misi tersebut.

“Kemlu harus hand in hand misalnya dengan Kementerian perdagangan dengan Kemenperin ya yang terkait atau mungkin juga di situ dengan komitmen-komitmen investasi-investasi yang sudah ada,” katanya.

“Hubungan dagang ini bisa enggak misalnya ada asuransi yang lebih hadging terhadap nilai tukar atau menggunakan mata uang lain yang diterima oleh kedua belah pihak. Jadi, jangan kita jadi berurusan sama dollarnya, karena dollar menguat kepada seluruh mata uang juga. Bukan hanya Indonesia yang terganggu terhadap naiknya nilai tukar dollar itu. Jadi, jangan kemudian terjebak di perdebatan itu,” ungkap Martin melanjutkan.

Fakta di lapangan sudah membuktikan kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Biaya impor bahan baku dan pangan juga berpotensi makin mahal karena gangguan rantai pasok, hal ini diprediksi akan menggerus neraca perdagangan Indonesia.[]

Deni Muhtarudin – Sabtu, 20 April 2024 | 16:12 WIB

Sumber : Paradigma.co.id

admin

Website Resmi Anggota DPR RI Martin Manurung, S.E., M.A.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close