BeritaMartin Mengajar (MM)

Martin Mengajar Hadir di Parmaksian, Kabupaten Toba

Martin Bertemu dengan Siswa dan Pengajar dari SMP Bonapasogit Sejahtera Parmaksian dan SMP Negeri 1 Parmaksian

Parmaksian,- Program “Martin Mengajar” edisi Ke-2 dilaksanakan di Aula Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumut, sekitar dua bulan lalu, di sela-sela kegiatan Sosialisasi MPR RI.

Dalam acara itu, Martin bercengkrama dan memberikan semangat kepada 145 siswa dan sekitar 10 pengajar, dari SMP Swasta Bonapasogit Sejahtera Parmaksian dan SMP Negeri 1 Parmaksian.

“Sekali lagi, saya selalu senang bertemu dengan para pelajar. Bagi saya, mereka adalah harapan kita untuk Indonesia yang lebih baik. Harapan itu harus terus kita nyalakan, jangan biarkan redup, apalagi padam. Kali ini, saya bersambung rasa dengan para pelajar dari SMPN Parmaksian dan SMP Bonapasogit Sejahtera” ujar Martin.

Dalam acara itu, Martin menyampaikan bahwa globalisasi telah mengubah segalanya, termasuk kompetisi antarsiswa. Dengan internet, apa yang terjadi di satu negara, saat itu juga dapat diketahui oleh masyarakat dari negara lainnya, di seluruh dunia.

Globalisasi juga mengubah area kompetisi. Jika dulu siswa di Indonesia bersaing dengan siswa lain, dalam lingkup antarkecamatan, antarkabupaten atau antarkota, maka saat ini persaingan itu menjadi lebih luas. Anak-anak di Indonesia, termasuk di Parmaksian, kini juga bersaing dan berkompetisi dengan anak-anak dari New York, London, Shanghai, Hongkong dan kota-kota besar dari berbagai negara.

“Bisakah kalian bertanding menghadapi anak-anak London? Bisa. Mereka di sana nggak pintar-pintar banget,” ujar Martin.

Menurut Martin, ada tiga hal penting yang perlu kita pegang agar sukses dalam mengarungi kompetisi di zaman globalisasi ini.

Pertama. Kita harus bekerja jauh lebih keras.

“Karena kita harus sadar, start kita sudah terlambat dari yang lain, mereka sudah ada di depan kita, jadi kita harus bekerja jauh lebih keras,” katanya.

Kedua, kita harus berkualitas alias bermutu.

Ketiga, kita harus haposan.

“Haposan ini penting sekali. Haposan ini hanya ada dalam bahasa Batak. Pos, tenang hati, haposan. Misalnya, kita mau bikin lomba lari, dana sudah ada 100 juta, bagaimana ini pembukuan. Oh, ada Floren yang biasa mengurus pembukuan. Maka, pos roha, tenang hati jadinya. Haposan itu berarti: setiap orang yang ada di sekitarmu, harus pos rohanya, harus tenang hatinya, karena sudah ada kamu,” jelasnya.

Menurut Martin, jika kita memegang tiga hal penting itu, maka di manapun kita berada kita akan dicari orang.

“Kita harus bekerja jauh lebih keras, kita harus berkualitas, kita haposan. Kalau kalian pegang itu di manapun kalian pasti terpakai, pasti memimpin, pasti luar biasa. Di manapun kalau kalian punya 3 hal itu, kalian akan berkarakter, berhasil dan dicari orang. Selama kalian punya 3 hal itu, kalian tidak perlu pusing,” katanya.

Martin juga menyemangati para siswa, agar sungguh-sungguh mempersiapkan diri, agar dapat meraih cita-cita.

“Jadi kalau mau apapun, siapkan sejak dini, dan lakukan. Tidak ada yang enak untuk kita mencapai sesuatu. Semua itu adalah kerja keras. Ingat tiga hal tadi. Semoga pertemuan sore ini bisa memberikan adik-adik mimpi yang baik. Kalian jangan ragu punya mimpi. Itu tidak dilarang. Tapi kalau kalian sudah punya mimpi, maka bekerja keraslah untuk menggapai mimpi tersebut. Horas,” pungkas Martin.

Turut hadir Wakil Ketua DPRD Toba Candrow Manurung, Anggota DPRD Toba Tonny M Simanjuntak, Koordinator Yayasan Bonapasogit Sejahtera Roselly Simanjuntak, Camat Parmaksian Paiman Butar-butar, para perangkat desa di Parmaksian, dan peserta lainnya.

Tags

admin

Website Resmi Anggota DPR RI Martin Manurung, S.E., M.A.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close