Koordinasi Tak Lancar Dinilai Penyebab Kenaikan Harga dan Kelangkaan Komoditas Pangan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi VI DPR RI menemukan sekaligus mendapatkan laporan terkait permasalahan kenaikan harga dan kelangkaan sejumlah komoditas pangan jelang bulan Ramadhan Tahun 2022.
Temuan dan laporan itu didapatkan selama masa reses pada masa persidangan III Tahun Sidang 2021-2022. Masa reses sendiri berlangsung dari tanggal 19 Februari hingga 14 Maret 2022.
“Kami sudah mendengarkan langsung, melihat langsung di tengah-tengah masyarakat selama reses, ada beberapa harga komoditas yang naik dan terjadi kelangkaan,” terang Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung, Selasa 15 Maret 2022.
Kepada TIMES Indonesia, Martin mengungkapkan beberapa komoditas pangan yang terjadi kenaikan dan kelangkaan. Dari pantauan di daerah pemilihannya, Sumatera Utara II, kenaikan harga dan kelangkaan terjadi pada komoditas cabai, daging, bawang hingga minyak goreng.
Dari laporan rekan-rekannya di Komisi VI, kenaikan harga dan kelangkaan komoditas juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Pihaknya kemudian saling berkomunikasi dan berkoordinasi terkait hal tersebut.
Hasilnya, dalam waktu dekat Komisi VI DPR akan menggelar rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan, Bulog hingga Kementerian BUMN khususnya pada Holding Pangan.
“Kami agendakan raker secepatnya, kasihan masyarakat. Apalagi jelang ramadhan, soal stabilitas harga ini terus menjadi permasalahan,” kata Martin Manurung.
Politisi NasDem itu menambahkan, pelibatan Bulog dan Holding pangan sangat penting karena ada beberapa komoditas pangan yang memang penugasannya berada pada dua institusi tersebut.
“Masalah ini kan harusnya diantisipasi secara dini oleh Kemendag, harus ada early warning system, harus ada monitoring yang ketat. Dalam arti sering turun ke bawah,” jelasnya.
Kemendag, Bulog dan BUMN Pangan juga harus terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah. Sebab pihaknya menemukan problem dilapangan salah satunya karena problem komunikasi.
“Jadi ada kekuranglancaran komunikasi antar level pemerintah. Seharusnya Pemerintah Pusat jemput bola ke bawah. Direview lagi rantai itu pasokannya,” kata Martin Manurung.
“Belakangan, memang yang kami tahu Pemerintah sudah turun ke bawah. Semoga nanti ada penjelasan secara komprehensif, kenapa sampai terjadi kenaikan harga dan kelangkaan komoditas pangan untuk kemudian dicari jalan keluarnya,” sambungnya.
Sumber: timesindonesia.co.id, Pewarta: Sumitro (MG-384) | Editor: Faizal R Arief