Berita

Kemendiknas dan Kemendagri Diminta Prioritaskan Pengajar PPPK di Kawasan Pelosok Termasuk Nias Ikror

Anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, Martin Manurung, ikut memberi komentar terkait video viral penelantaran siswa SD Negeri 078481 Unuaai Hiligoo di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Idanogawo, Kabupaten Nias.

“Kemendiknas dan Kemendagri untuk menyusun langkah agar membuka program penerimaan tenaga pengajar PPPK yang diprioritaskan bagi warga sekitar sekolah atau setidaknya dengan kontrak bersedia tinggal di daerah tersebut,” katanya mengomentari kasus siswa SD di Nias, Minggu (19/1/2025).

Dia mengatakan, pada sisi lain pembangunan rumah dinas untuk guru yang berdomisili jauh dari tempatnya mengajar menjadi persoalan yang juga harus disikapi.

Sebab, hal ini penting agar proses belajar-mengajar berjalan efektif di sekolah-sekolah termasuk di kawasan pelosok.

“Kemendikdasmen harus membangun rumah dinas untuk guru-guru yang berdomisili di luar tempatnya mengajar,” ujar Politisi Muda asal Sumatera Utara ini.

KASN Perlu Investigasi

Pada sisi lain, pihak Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Kemendagri juga melakuan pemeriksaan dan investigasi terkait kasus tersebut.

Hal ini agar menjadi pembelajaran agar tidak terulang di seluruh penjuru negeri.

“Apakah memang baru kali ini terjadi, atau memang sudah lama namun ada pembiaran secara bersama-sama, baik dari Kepala sekolah sebagai pejabat utama di sekolah, maupun pejabat yang ada di Kabupaten Nias,” tegasnya.

Sebelumnya, sebuah video viral dimana kondisi sekolah yang tanpa kehadiran guru di Nias.

Pada rekaman yang beredar Kamis, 16 Januari 2025, terlihat sang perekam yang mengaku seorang siswa di SD Negeri 078481 Ulunaai Hiligoo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, menunjukkan kekosongan guru yang terjadi di sekolah mereka.

Beberapa ruangan yang berisi beberapa siswa tanpa guru direkamnya sembari memberi penjelasan jika penelantaran siswa yang mereka alami sudah berlangsung lama.

“Ini keadaan gurunya tidak ada, gurunya sama sekali tidak ada. Ini kantor gurunya tidak ada satupun,” katanya.

Dalam rekaman itu, perekam juga mewawancara seorang siswa. Disana sang siswa mengatakan, guru hadir hanya untuk memukul lonceng, setelah itu mereka pergi lagi. Kondisi ini katanya sudah berlangsung sampai sebulan terakhir.

“Seperti itu sekolah kami,” katanya.

Akibat ketiadaan guru tersebut, sejumlah siswa sekolah terlihat tidak belajar. Beberapa diantara mereka bahkan terlihat akan pulang.

“Ini kelas kosong karena mereka jadi tidak datang karena menjadi malas, guru tidak ada,” tegasnya.***

SUMBER: Pojoksatu.id
EDITOR: Pojoksatu.id

admin

Website Resmi Anggota DPR RI Martin Manurung, S.E., M.A.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close