BNI Sydney bisa bantu dorong potensi UKM diaspora
Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VI DPR RI Martin Manurung menilai kantor perwakilan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI di Sydney, Australia, bisa mendorong potensi usaha kecil dan menengah (UKM) diaspora Indonesia di negara tersebut.
“Kehadiran BNI di Australia akan membantu diaspora Indonesia, khususnya dalam mengembangkan UKM yang memiliki potensi besar di sektor perdagangan,” kata Martin di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, BNI memiliki peluang besar untuk terus memperluas bisnisnya di luar negeri. Langkah ini juga sejalan dengan mandat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendorong BNI untuk memperluas jangkauan layanannya secara global.
Sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, dengan status sebagai Representative Office, kegiatan utama BNI di Sydney saat ini akan mencakup pelaksanaan penelitian, seperti melakukan penelitian tentang perekonomian dan bisnis di Australia.
BNI Sydney dapat membantu memfasilitasi atau memberikan advisory terkait investasi antara kedua negara dengan menyediakan informasi pasar, memperkenalkan investor potensial, dan menawarkan solusi perbankan yang mendukung investasi langsung di sektor-sektor strategis.
BNI Sydney juga dapat berfungsi sebagai pusat informasi bagi pengusaha Indonesia dan Australia yang ingin menjajaki peluang bisnis baru.
Dengan mengadakan seminar, workshop, dan sesi networking, BNI dapat mempertemukan pelaku usaha dari kedua negara untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Selain itu, BNI Sydney juga dapat bekerja sama dengan kedutaan besar, konsulat, dan organisasi bisnis lainnya untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral.
Adapun hingga saat ini, BNI memiliki kantor-kantor luar negeri di berbagai negara mulai dari Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, Amsterdam hingga New York.
“Dengan adanya kantor-kantor luar negeri ini, BNI berkomitmen untuk menjadi bank nasional yang mampu bersaing di kancah global, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan negara-negara lain,” tutur Royke.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Sumber : www.antaranews.com