Martin Manurung Sindir Dana Listrik Desa Tidak Cair
Jakarta: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung menyindir sikap pemerintah yang tampak riang gembira melakukan uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung. Di sisi lain, masih banyak desa yang gelap karena belum teraliri listrik.
Sindiran itu disampaikan Martin dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Dirut PT PLN, Dirut PT RNI/ID Food dan Dirut PT Reasuransi Indonesia, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 September 2023.
“Kita di sini menyaksikan teknologi canggih dengan hadirnya kereta cepat yang mencapai kecepatan 350 km/jam tapi di pelosok sana masih banyak desa yang gelap gulita, lalu untuk apa,” kata Martin.
Ketua DPP Partai NasDem itu menegaskan listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat. Pemerintah seharusnya menjamin implementasi program pengadaan listrik berlangsung.
“Listrik bukan masalah menjadi prioritas atau tidak. Ini keharusan. Listrik ini kan hak dasar warga negara kalau kita mengacu konstitusi. Program Listrik Desa ini soal keharusan,” kata Martin.
Martin mencontohkan di dapilnya Sumatra Utara II, khususnya di Kepulauan Nias. Di sana, masih ada puluhan desa yang masih belum teraliri listrik.
Dia sangat menaruh harapan program Listrik Desa. Program tersebut diharapkan bisa menjangkau seluruh desa yang belum teraliri listrik.
Martin mengungkapkan Program Listrik Desa yang masuk ke Sumut Tahun 2023 sebanyak 98 desa. Sebanyak 52 desa di antaranya ada di empat kabupaten di Pulau Nias. Ditambah lagi, ada 34 Desa di 18 pulau-pulau batu di Kabupaten Nias Selatan.
“Jadi kemarin saya kunjungi, ada yang sudah 100 persen, ada yang sudah 50 persen, ada yang belum. Mereka ada yang 39 tahun menunggu dan ketika masuk listrik ini, baru mereka rasakan yang namanya merdeka di republik ini,” lanjut Martin.
Ironis
Martin menyesalkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar 10 Trilyun untuk Listrik Desa yang tidak dicairkan. Sedangkan, kereta cepat sudah mau diresmikan. Harus diketahui bahwa listrik merupakan hak dasar yang harus dipenuhi negara. Program Listrik Desa harus didukung dan dipastikan bisa dirasakan masyarakat di seluruh Tanah Air.
“Ini kan ironis. Kita sebentar lagi meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung. Canggihnya luar biasa. Coba bayangkan kita tinggal di Desa Siofabanua, di Kabupaten Nias Utara. Mereka masih gelap, lalu menyaksikan orang kota naik kereta cepat sedemikian canggih, sampai 350 km/jam,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut PLN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) TA 2024 sebesar Rp5,86 triliun untuk Program Listrik Desa. Melalui PMN itu, PLN akan melistriki 2.097 desa di seluruh Indonesia. Komisi VI DPR RI pun mendukung adanya PMN tersebut.
“Program Listrik Desa harus terus berlanjut sehingga desa di seluruh Indonesia ini bisa dipastikan terang,” pungkas Martin.
Anggi Tondi Martaon • 20 September 2023 21:21
Sumber : Medcom.id